Sunday, March 25, 2012

Tugas 5

Contoh Normalisasi pada kasus lain
Normalisasi Pertama 

merubah dari bentuk tabel tidak normal menjadi bentuk normal jika dan hanya jika kondisi tabelnya dari tidak normal dirubah bentuk normal dengan kondisi semua nilai atribut harus simpel yang tidak bisa dibagi-bagi lagi dan menghindari terjadinya Null Value dan duplikasi

Normalisasi Kedua

dibuat berdasarkan ketergantungan fungsional penuh dan jika tabel berada dalam bentuk normalisasi pertama dan setiap atribut bukan kunci bergantung penuh pada kunci primer.
Sehingga tidak ada atribut bukan kunci yang bergantung pada sebagian (parsial) kunci primer.

Normalisasi Ketiga

jika sudah memenuhi dalam bentuk normal ke dua dan tidak dijumpai adanya ketergantungan transitif afalah ketergantungan fungsional antara dua tau lebih atribut bukan key, syaratnya harus berada dalam bentuk normlisasi kedua












Buat Tabel Normalisasi Pertama sampai Normalisasi Ketiga
Normalisasi Pertama
Tabel Tiket Kereta Api AC

Normalisasi Kedua
Tabel Harga Tiket Kereta Api AC

Tabel Nama Pembeli Tiket Kereta Api AC

Tabel Kelas Kereta Api AC

Normalisasi Ketiga
Tabel Harga Tiket dan Kelas Kereta Api AC

Tabel Nama Pembeli Tiket Kereta Api AC

Tabel Kelas Kereta Api AC

Sunday, March 11, 2012

DML dan ERD


Macam-Macam Atribut
Atribut berfungsi untuk mendeskripsikan entitas, dan atribut mempunyai nilai (harga). Contoh atribut untuk entitas pegawai misalnya nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, dll. Atribut digambarkan dengan simbol ellips. Atribut dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
  • Atribut sederhana/atomic, yaitu atribut yang tidak dapat dibagi-bagi menjadi atribut yang lebih sederhana (mendasar).
  • Atribut komposit, yaitu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih mendasar.
  • Atribut Bernilai tunggal (single valued attribute), yaitu atribut yang hanya mempunyai satu harga untuk suatu entitas tertentu.
  • Atribut bernilai ganda (multi valued attribute), yaitu atribut yang dapat terdiri dari sekumpulan harga untuk suatu entitas tertentu. 
  • Null-value, yaitu atribut yang tidak mempunyai nilai dan tidak diketahui harganya. 
  • Atribut kunci yaitu atribut yang unik dari suatu entitas dan nilai dari atribut kunci akan berbeda untuk masing-masing entitas.


ERD dan Fungsinya
ERD (Entity Relational Diagram) adalah sebuah konsep yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan dan didasarkan pada persepsi dari sebuah dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek, disebut entiti dan relasi diantar objek-objek tersebut.
Fungsinya adalah :
ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.
ERD pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen yang dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak.



4 Simbol Utama ERD
  1. Entitas adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingukngan pemakai.
  2. Relasi adalah suatu yang menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda.
  3. Atribut adalah suatu yang berfungsi mendeskripsikan karakter entitas.
  4. Garis adalah suatu yang menjadi penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.


Contoh Masing-Masing Kardinalitas dalam ERD
  1. Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
  2. Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
  3. Banyak ke satu (many to one), Setiap anggota satu entity dalam A dihubungkan dengan maksimum satu entity dalam B, sedangkan satu dalam B dapat dihubungkan dengan sejumlah entity dalam A.
  4. Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.




Spesialisasi dan Generalisasi
Spesialisasi adalah proses mendesain subgrup di dalam suatu entity. Suatu himpunan entitas bisa memiliki suatu subgrup yang berbeda diantara entitas-entitas lain dalam himpunan tersebut. Misalnya suatu sub himpunan entitas dalam suatu himpunan entity bisa memiliki atribut yang berbeda dari entity-entiti lain. Model E-R memiliki fasilitas untuk perbedaan ini.
Contoh : himpunan entitas account memiliki atribut account-number dan balance. Suatu account dapat diklasifikasikan lagi menjadi salah satu dari savings-account atau checking-account.
Setiap tipe account ini diterangkan dengan himpunan atribut yang termasuk dalam atribut-atribut dari entitas account ditambah dengan atribut tambahan. Contoh entity saving-account diterangkan dengan atribut interest-rate, dan checking-account diterangkan dengan overdraft-amount. Proses spesialisasi mengijinkan pembedaan account berdasarkan tipe account. Account juga dapat dibedakan dengan cara lain, misalkan berdasarkan tipe kepemilikkan menjadi commercial-account dan personal-account. Ketika dalam suatu entitas dibentuk lebih dari satu proses spesialisasi, maka suatu entitas menjadi milik dua spesialisasi tersebut. Misal suatu account bisa merupakan suatu personal account dan suatu checking account. Dalam diagram E-R, spesialisasi dilambangkan dengan komponen segitiga bertuliskan ISA. ISA juga melambangkan hubungan antara superclass-subclass. Entity yang dengan kedudukkan lebih rendah/tinggi memiliki lambang sama.



Generalisasi adalah proses  pendefinisian  subclass-subclass yang  disatukan  menjadi entitas  superclass  tunggal  berdasarkan karakteristik umum. Disamping proses desain top-down (dari inisial entitas ke level lebih rendah (subgrup), desain juga dapat dilakukan dengan proses bottom-up, yaitu banyak entitas disintesiskan menjadi entity yang lebih tinggi berdasarkan kesamaan feature-nya. Desainer basis data mungkin mengidentifikasi terlebih dulu entitas checking-account dengan atribut account-number, balance dan overdraftamount. Ditemukan juga entity set saving-account dengan atribut account-number, balance dan interest-rate. Terdapat kesamaan antara entitas checking-account dengan entitas saving-account, yaitu keduanya memiliki beberapa atribut yang sama.






Sunday, March 4, 2012

Tugas 3

Praktek Command pada DDL
Perintah untuk menampilkan database adalah Show Database
Perintah untuk membuat database baru adalah Create Database dengan contoh melakukan nama Siswa
Perintah untuk menghapus database adalah Drop
Perintah untuk memilih dan membuka database adalah Use
Perintah untuk melihat isi database adalah Show Table
Perintah untuk  membuat sebuah table adalah Create Table

Tujuan Perancangan Basis Data

* Memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan pengguna secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
* Memudahkan pengertian struktur informasi
* Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space).

Marco Life Cycle dan Micro Life Cycle

Macro life cycle adalah siklus kehidupan sistem informasi.
Micro life cycle merupakan dimana siklus kehidupan basis data.

Proses perancangan basis data merupakan bagian dari siklus hidup sistem informasi.
Siklus kehidupan sistem informasi (Macro Life Cycle)
Tahapan yang ada pada siklus kehidupan aplikasi database yaitu :
1. Analisa Kelayakan.
Tahapan ini memfokuskan pada penganalisaan areal aplikasi yang unggul , mengidentifikasi pengumpulan informasi dan penyebarannya, mempelajari keuntungan dan kerugian , penentuan kompleksitas data dan proses, dan menentukan prioritas aplikasi yang akan digunakan.
2. Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan Pengguna.
Kebutuhan–kebutuhan yang detail dikumpulkan dengan berinteraksi pada sekelompok pemakai atau pemakai individu. Mengidentifikasikan masalah yang ada dan kebutuhan-butuhan, ketergantungan antar aplikasi, komunikasi dan prosedur laporan.
3. Perancangan.
Perancangan terbagi menjadi dua yaitu : perancangan sistem database dan sistem aplikasi.
4. Implementasi.
Mengimplementasikan sistem informasi dengan database yang ada.
5. Pengujian dan Validasi.
Pengujian dan validasi sistem database dengan kriteria kinerja yang diinginkan oleh pengguna.
6. Pengoperasian dan Perawatan.
Pengoperasian sistem setelah di validasi disertai dengan pengawasan dan perawatan sistem
Siklus Kehidupan Aplikasi Database ( Micro Life Cycle )
Tahapan yang ada pada siklus kehidupan aplikasi database yaitu :
1. Pendefinisian Sistem.
Pendefinisian ruang lingkup dari sistem database, pengguna dan aplikasinya.
2. Perancangan Database.
Perancangan database secara logika dan fisik pada suatu sistem database sesuai dengan sistem manajemen database yang diinginkan.
3. Implementasi Database.
Pendefinisian database secara konseptual, eksternal dan internal, pembuatan file–file database yang kosong serta implementasi aplikasi software.
4. Pengambilan dan Konversi Data.
Database ditempatkan dengan baik, sehingga jika ingin memanggil data secara langsung ataupun merubah file–file yang ada dapat di tempatkan kembali sesuai dengan format sistem databasenya.
5. Konversi Aplikasi.
Software-software aplikasi dari sistem database sebelumnya di konversikan ke dalam sistem database yang baru.
6. Pengujian dan Validasi.
Sistem yang baru telah di test dan di uji kinerja nya.
7. Pengoperasian.
Pengoperasian database sistem dan aplikasinya.
8. Pengawasan dan Pemeliharaan.
Pengawasan dan pemeliharaan sistem database dan aplikasi software.

Tahap Pengumpulan dan Analisa Data
1. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
Menentukan aplikasi utama dan kelompok pengguna yang akan menggunakan basis data. Individu utama pada tiap-tiap kelompok pemakai dan bidang aplikasi yang telah dipilih merupakan peserta utama pada langkah-langkah berikutnya dari pengumpulan dan spesifikasi data.
2. Peninjauan dokumentasi yang ada
Dokumen yang ada yang berhubungan dengan aplikasi-aplikasi dipelajari dan dianalisa. Dokumen-dokumen lainnya (seperti : kebijakan-kebijakan, form, report, dan bagan organisasi) diuji dan ditinjau kembali untuk menguji apakah dokumen-dokumen tsb berpengaruh terhadap kumpulan data dan proses spesifikasi.
3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
Informasi yang sekarang dan yang akan datang diperinci dan dipelajari. Termasuk juga analisa jenis-jenis transaksi dan frekuensi-frekuensi transaksinya dan juga arus informasi dalam sistem. Informasi tersebut berupa input-output data.
4. Daftar pertanyaan dan wawancara
Jawaban pertanyaan – pertanyaan yang telah dikumpulkan dari para pemakai basis data yang berpotensi. Ketua kelompok (individu utama) dapat diwawancarai sehingga input yang banyak dapat diterima dari mereka dengan memperhatikan informasi yang berharga dan mengadakan  prioritas.


Transaction Throughput
Ialah rata-rata jumlah transaksi yg dapat diproses per menit oleh sistem basis data dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll).
Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file basis data.


Skema Perancangan basis data berdasarkan pengumpulan data dan analisa
Dalam skema perancangan basis data berdasarkan pengumpulan data dan analisa ini kita akan mengambil contoh sebuah kasus pembuatan sistem informasi prakerin siswa smk. Untuk itu berdasarkan pengumpulan data dan analisa di dapatkan kebutuhan kebutuhan suatu sistem basis data sebagai berikut :
1. Ditinjau dari tujuan pembuatan basis data berdasarkan aplikasinya, basis data dibuat untuk memudahkan user atau pengguna dalam merekap data prakerin siswa untuk setiap kelas, jurusan , dan siswa itu sendiri.
Perekapan data prakerin terdiri atas Nis, Nama, Jurusan, Perusahaan tempat prakerin, Mulai prakerin, dan Selesai prakerin, serta Pembimbing teknis dan nonteknis.
2. Kelompok pemakai aplikasi atau basis data adalah guru bidang hubungan industri yang bertindak sebagai user, atau kelompok lain yang diberikan wewenang untuk mengakses aplikasi oleh pihak hubin yang bersangkutan.
3. Dari peninjauan dokumentasi, dokumentasi-dokumentasi yang berkaitan dan diperlukakan untuk perancangan basis data prakerin adalah dokumen (data) siswa, data kelas, data jurusan, data perusahaan, data guru pembimbing teknis dan non teknis.
Dari data-data tersebut dapat diambil untuk pembuatan form dan report sebagai berikut :
A. Form, dari basis data prakerin ini akan dibuat form-form berikut :
Form Siswa
Form Jurusan
Form Kelas
Form Pembimbing
Form Perusahaan
Form Prakerin
B. Report, basis data prakerin akan pada akhirnya untuk membuat sebuah report berikut :
4. Dari data-data diatas maka dapat diambil sebuah design database sebagai berikut :